[Parenting] Mendongeng dan Anak Unggul

Kak Adhi, pendongeng profesional dan instruktur Rumah Qurani, dalam sebuah pelatihan pernah bilang, kurang-lebih, ”Dongeng itu mempengaruhi pola pikir seorang anak ketika dia dewasa. Nah... kenapa orang-orang Indonesia banyak yang suka korupsi? Ya mungkin karena dongeng masa kecil anak-anak Indonesia adalah Kancil Mencuri Timun!” (Kan konsep suap dan menipu sangat kental dalam dongeng itu)

Masih kata Kak Adhi, salah satu efek mendongeng adalah ’meningkatkan kemampuan menulis anak’. Ini saya buktikan, kelihatan pada anak pertama saya, Kirana. Saking sering dicekoki dongeng (:D), sekarang dia punya hobi menulis. Buku pertamanya sudah di tangan penerbit, terakhir sih katanya sedang lay-out..ga tau lagi kapan terbitnya.

Trus... apa lagi ya, efek mendongeng? Saat saya sedang browsing, ketemu sebuah artikel tentang ”Family Based Education”. Kata artikel itu, sekolah unggul ditentukan oleh “kepedulian, guru yang cerdas, materi (ilmu), dan waktu.” Nah… sebenarnya, keempatnya bisa didapat di rumah, ya kan? Tentu saja, hal ini tidak berarti anak harus homeschooling... (itu sih tergantung kesanggupan ortu). Tapi, yang saya soroti adalah prinsip bahwa di rumah pun anak-anak bisa ditempa menjadi manusia unggul. Di rumah, kita bisa mengajari anak materi-materi yang sangat penting untuk kehidupan sosialnya, seperti etika, EQ (kecerdasan emosional), dan SQ (kecerdasan spiritual).

Caranya gimana? Ya banyak sih.. teman-teman bisa browsing. Salah satunya, menurut saya, adalah melalui dongeng. Dari sebuah blog, juga saya dapat ilmu, ”...mendongeng merupakan suatu cara yang paling efektif untuk memberikan nasehat, pesan, pencerahan, dan motivasi kepada anak. Mendongeng sebetulnya mirip dengan memberikan contoh nyata ke dalam imajinasi anak. Dengan perasaan senang anak akan lebih mudah menyerap dan memahami isi cerita yang disampaikan kepadanya. Pilihlah kisah atau cerita yang menarik bagi anak, sesuai dengan umurnya, dikemas dengan cara yang dapat menembus perasaan secara mudah, dan doronglah ia untuk melakukan kebaikan tersebut.”

Oya, tak perlu minder duluan, “ah..aku ga pinter dongeng!” Jangan kuatir, dongeng se-‘garing’ apapun tetap menarik buat anak, asal disampaikan dengan cinta. Anyway,...mari mendongeng untuk mendidik anak yang unggul dunia-akhirat..:)

*) Copas artikel Dina Y Sulaeman ( penulis buku "Dokter Cilik")

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

1 komentar:

Anonim mengatakan...

yey, masa? nek aku dulu crita ne ki kancil nyolong timun nya d dukani kanjeng nabi sulaiman gt.. -__-"