Sahabat Maya

Memiliki banyak sahabat menjadi kebahagiaan tersendiri, ada banyak tawa canda yang menghiasi hari, ada tempat berbagi bahagia yang meletup didada kita, ada bahu dan peluk erat disaat air mata menyesakkan tangis. Genggaman erat yang menguatkan, senyum yang tulus untuk meyakinkan tegarnya hati, sangat berarti banget buat saya. Entah, apa jadinya kalau saya nggak punya sahabat-sahabat yang setia, yang menguatkan, yang tulus untuk di ajak berbagi dan menasehati. Thanks Rabb….Tapi bagaimana dengan sahabat di dunia maya?? Sebelumnya nggak pernah terfikir Allah akan mempertemukanku dengan orang-orang yang kini menjadi kakak, menjadi saudara, meskipun sekalipun belum pernah bertemu di dunia nyata.

Berawal dari Friendster kala itu, awal-awal masuk kuliah. Berselancar di dunia maya ternyata menyenagkan ya. Entah siapa dulu yang memulai waktu itu. Teh Fifin (panggilan sayang), seorang ibu dengan seorang balita yang lucu menjadi sahabat saya.Beliau tinggal di Pekanbaru, asli Lampung. Enjoy aja tuu temenan sama ibuk-ibuk, The Fifin masih berumur 23 an waktu itu. Lambat laun kami berdua mulai akrab, seperti layaknya saudara sendiri. Teteh banyak cerita tentang keluarganya, Aa’ (suaminya, ketemunya juga di dunia maya lhoo, kata teteh berawal dari chat MiRc, haha, Bandung-Lampung; Kalo Jodoh semua jadi mudaah)) dan Dek Ziya. Aku juga banyak curhat ke teteh, dan teteh selalu setia mendengarkan, menasehati dan selalu menyemangatiku. Pengin sekali kopdar, tapiii mengingat jarak antar pulau sepertinya sulit untuk dijangkau :(. Harapan itu masih tersimpan dihati kami, semoga Allah memberi kesempatan kita untuk bertemu di dunia nyata. Di tengah kesibukannya menjadi seorang ibu, seorang istri….selalu ada waktu untuk ber sms menanyakan kabarku dan keluargaku. Di milad yang ke 20 kemarin pun, Teteh sempatkan menelpon sekedar memberi doa dan nasehat. Bahagia sekali rasanya. Beberapa hari yang lalu, ada sms masuk dari beliau; katanya perutnya sudah mulas-mulas dan sepertinya sebentar lagi melahirkan jagoan kecil keduanya. Duh teteh, masih sempat ngabarin di tengah menikmati rasa sakit itu. Hanya doa tentunya yang bisa dikirimkan dari sini. Alhamdulillah, paginya ada sms masuk dari teteh; Syukur alhamdulillah telah melahirkan dg normal, bidadari kecil dengan berat 3,5 dan panjang 50 cm. Duuh ikut lega ni hati, bahagia sampai menitikkan airmata. Meski 3 tahun kita kenal belum pernah saling menatap mata, tapi ukhuwah ini terasa begitu lekat, Subhanallah. Untuk Teh Fifin, kita mohon sama Allah ya teh, semoga Allah memberi kita kesempatan untuk bersua di dunia nyata. Amiinnn.

Yang kedua inipun juga berawal dari FS kala itu, sekitar 2,5 tahun yang lalu. Masih ingat waktu itu, ada seseorang yang menyapa di PM FS, katanya ingin kenalan denganku, udah pengen kenalan dari dulu tapi katanya maluuuu. Namanya mbak Indry. Beliau terpaut 10 tahun usianya lebih tua dari saya, tapi asyik banget tuu temenan sama beliau. Mbak Indry kerja di Hongkong, asli dari Kota Apel, Malang. Beliau cerita, belum lama mengenakan jilbab. Dari cerita-cerita yang mengalir, ternyata tunangan mbak indry satu jama’ah pengajian dengan saya. Wah, subhanallah…dunia memang sempit. Kaget nya lagi, ternyata ketemunya sama mas ary (tunangannya) itu, juga dari dunia maya lhooo. Ck,ck. Persis jalan cerita sama Teh Fifin dg A’Firman. Hampir setiap hari inbox-inbox an sama mbak indry di FS dan FB. Kalo sms agak mahal ke Luar Negeri. Tapi nggak jarang juga mbak nyempetin waktu di sela sibuknya kerja buat nelfon aku, sekedar Tanya kabar, cerita, curhat dan ngebanyol. Mbak Indry juga pernah ngirimin aku boneka dari Hongkong sana, sebelumnya Tanya aku mau hadiah apa? Mmm, aku putuskan minta bonekaaa. Indah sekali ukhuwah ini, mbak sudah aku anggap sebagai saudara sendiri. Pun seperti Teh Fifin, ingin sekali bersua, rindu menggebu untuk menjabat tangan di dunia nyata. Syukur Alhamdulillah, harapan kami terwujud. Pertengahan puasa mbak indry pulang ke tanah air, Malang. Akhir puasa kemarin, kami bersua di dunia yang tak lagi maya. Kebetulan suaminya mbak, rumahnya tak begitu jauh dari sini. Hingga akhirnya mbak dan suaminya memutuskan silaturahim ke rumah ( setelah muter2 dan mencari rumahku sampai ban bocor, akhirnya aaaa) Aku menemuinya di sekitar rumah, katanya ban bocor dan berhenti di tambal ban deket sini. Seakan tak percaya, aku langsung memeluknya erat, terharu campur bahagiaaa. Adzan berkumandang, kita buka bersama di rumah, aku kenalkan mbak indry ke orangtuaku, mas dan mbakku. Baru sekali itu bertemu, tapi sudah sangat akrab dg keluargaku. Hmmm, tambah seneng lagi aku dibawain setumpuk oleh-oleh dari Hk. Luv u sist, semoga ukhuwah kita terajut indah sampai kapanpun dan mendapat limpahan Ridho dari-Nya. Amiinn

So, siapa bilang nggak ada manfaat bersahabat di dunia maya? Tinggal kitanya aja kudu pinter milih mana yang baik dijadikan teman atau tidak. Baiknya untuk cewe’ kalo mau nyari sahabat di dunia maya, ya nyari yang cewe juga atuh, insyaAllah lebih aman. Biasanya nih, kalau punya sahabat cowo’ di dunia maya, ujung-ujungnya di ajak Ta’arufan lho nantiii :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar: