Karena Keindahan Tak Hanya Itu

(…) “Zan, ingat umurmu nak. Sudah 27 tahun lho, apa nggak pengin nikah?

Banyak anak gadis teman ibuk yang baik-baik lho. Itu si Kinasih, anaknya baik lho, Zan. Nggak banyak tingkah, rajin ngajinya, anaknya sregep dan insyaAllah sholihah. Kalau mau nanti ibuk tembungke. Piye lhe?

“ Ahh ibuk, Jangan Kinasih tho, kurang tinggi buk. Pasti ntar kalau tua, gemuk kayak ibunya. Haduuhh! Yang lain ada buk?

***

(…) “ Nahh…gitu lho Wan, milih calon istri tu yang kayak Nining ituu, anaknya cantik, tinggi dan modis.”

“ Iya bu’e, Wawan suka dan memilih Nining karena dia cantik, cara berpakaiannya modis nggak ketinggalan jaman. Nggak malu-maluin kalo di ajak pergi.

***

Saya tersenyum tipis mendengar perbincangan itu. Seketika itu pikiran saya rasanya terbang kemana-mana. Hmm, tak hanya sekali itu mendengar perbincangan dengan ‘content’ yang sama. Ada rasa halus yang menelisik di hati ini, sebagai seorang perempuan, ketika mendengar percakapan seperti tadi. Saya rasa, sebagian besar lelaki tau dan paham akan sebuah Hadist yang sangat popular tentang menentukan criteria wanita yang akan dinikahi, salah satunya adalah; “Dari Abdullah bin Amr r.a, Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu menikahi seorang wanita karena kecantikannya, mgkn saja kecantikan itu membuatmu hina. Janganlah kamu menikahi seorang wanita krn hartanya, mgkn saja harta itu membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah seorang wanita krn agamanya. Sebab, Seorang budak wanita shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama.” (HR Ibnu Majah). Masih adakah ragu apa yang disampaikan oleh Rasululah?

Ya, siapa sih lelaki yang tidak ingin beristrikan wanita yang cantik, shalihah lagi. Pasti semua mendamba hal yang demikian. Tapi Cantik bukanlah nomor satu yang dijadikan dasar untuk memilih. Saya bisa menuliskan ini, karena melihat realita yang ada di sekitar saya. Ketika ada seorang ibu, yang menyarankan anak lelakinya untuk mencari gadis yang cantik, proporsional untuk menjadi pasangan hidup. Bukannya saya mengatakan yang cantik, ayu rupawan tidak shalihah atau beragama dengan baik, bukan itu. Tapi kenapa, hanya melihat secara kasat mata saja, hanya terbatas pada fisikly semata?? Ohh, dengan alasan begini; ‘Cari istri tu yang cantik, tinggi, putih,,,biar keturunan (kalo punya anak-red), juga seperti bibitnya’. Ohyaaa?? Bukankah terciptanya seorang anak manusia itu atas kerjanya tangan Allah? Bukankah semua adalah kuasa Allah semata, yang memberi sebaik-baik bentuk dan penciptaan?. Nggak sedikit, seorang anak yang rupawan terlahir dari –maaf- yang kedua orang tuanya mempunyai wajah yang sangat biasa. Dan ada juga pasangan yang sangat cantik dan seorang yang tampan, tapi anaknya berkulit gelap, hidungnya nggak mancung dan tidak rupawan seperti kedua orang tuanya.

***

Ketika ada seorang lelaki diberi ‘tawaran’ untuk menikahi seorang gadis yang menurut saya baik, pendiam, menjaga hijab dg benar, shalihah insyaAllah…tapii..-maaf- dia memang tak terlalu rupawan dan agak gemuk, si lelaki spontan menjawab; “ Ihh..nggak mauu, orang gendut kayak gitu, apalagi nanti kalau udah punya anak?? Nggak lah, jangan yang itu!”. Deggg, rasanya saya bener-bener nggak terima. (Karena saya pun juga nggak cantik2 bgt, gemuk lagi :p). Ya Allah, mengapa para wanita yang baik, meskipun secara fisik tak terlalu menarik, terlebih lagi sudah ada niat dan keinginan untuk menikah, tak kunjung ada lelaki yang meminangnya?? Hanya karena alasan-alasan yang seperti di atas tadi. Sampai sekarang masih berkecamuk di alam pikiran saya. Ahh, tapi Ayat Allah di QS An-Nur:26 sudah terang untuk menjelaskan. Tak ada keraguan di dalamnya :). Semoga segera dipertemukan dengan lelaki shalih pilihan Allah, kawan. Ishbir yaa Ukhtii..

Dalam ‘memilih’ pun, peran orang tua juga penting. Ada banyak hal yang perlu dibicarakan. Janganlah menyarankan, karena cantiknya saja ya. Umm, mungkin dengan mempunyai pasangan/istri yang cantik, MaTiPu (Mancung, Tinggi, Putih), akan menjamin bahtera rumah tangga akan tenang dan awet?? Belum tentu tuh. Mau bukti?? Lha itu nyatanya banyak artis kawin/cerai, atau selingkuh dengan wanita yang tidak lebih cantik dari istrinya. Ya kita taulah, hamper semua artis cantik, mancung, tinggi, putih dan seksi :p. Jadi, besok yang menjadikan pandangan seorang suami sejuk saat memandang sang istri tak hanya melulu itu (memang saya akui, ‘cantik’ itu penting, apalagi dihadapan suami sendiri), tapi ada yang lebih lagi yaitu karena kesabaran, ketawadhukan, qanaah yang ada dalam dirnyai, akan memancarkan sebuah keteduhan dan cahaya di wajahnya (Asli, saya baru bisa teori aja, baca-baca dari buku, make a wish; semoga kelak saya bisa menjadi istri yang spt itu, penyejuk mata, hati dan jiwa). Hingga Ali bin Abi Thalib selalu berkata kepada istri tercintanya, Fatimah ra; ‘Ketika ku memandangmu, hilanglah semua dukaku’. Fatimah, putri tercinta Rasulullah yang hidup penuh kezuhudan, kesederhanaan, Qanaah, dan kesabaran.

Nggak ada maksud lain dari tulisan ini, selain ingin menumpahkan apa yang ada dalam benak saya, karena terlalu mengendap tanpa menumpahkan dalam tulisan, ternyata rasanya ndak enaakk ;p. Semoga dengan menulis ini, saya menjadi semakin tercambuk untuk menjadikan diri (yang sebenarnya masih sangat jauhh untuk dikatakan baik) ini lebih baik lagi,. Untuk para pembaca (dan saya tentunya) ; Semoga Mendapatkan Jodoh yang –Mensyurgakan- yaaa. Amiin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

7 komentar:

si embun mengatakan...

"Ya Allah, mengapa para wanita yang baik, meskipun secara fisik tak terlalu menarik, terlebih lagi sudah ada niat dan keinginan untuk menikah, tak kunjung ada lelaki yang meminangnya??"

ehmm... antm pingin nikah ya fi?

Efi Antares mengatakan...

Afwan, ni mbak kan?:)
salam ta'aruf nggih..
InsyaAllah bulan dpn mggenapkn separo Dien mb, doa nya ya. Bukan, mksd sya..sya bs brkata spt krn realita dsktr sya, bgtu mb. Ad cttn dbwah mb, dkatakan -baik- pun..sya msi jauh dri itu:)

Adi Wirawan mengatakan...

Semoga saja bisa ikut mempersaksikan :)

Anonim mengatakan...

Sebelumnya, selamat ya Eff...

Menanggapi postingan ini, ga bisa komentar ding. semoga kedepan kita semua menjadi lebih baik

Anonim mengatakan...

wah, si teteh mau nikah!
selamat!
barakillah ya teh!

Efi Antares mengatakan...

Trima kasih mas adi, doakan yaa :)

Anonim mengatakan...

waa.. saya juga ndut :D