Sebersit Kerinduan

Sebersit keRinduan hadir dibenakku. Dan saya sangat bersyukur dg rasa rindu ini. Pastinya bukan merindukan hal yg gag penting, merindukan hal yg semestinya tidak pantas untuk dirindukan. Loh?! Saya rindu. Entah, tiba tiba pikiran saya menerawang saat suka duka di awal kuliyah. Sepertinya ada yg hilang. Biarlah gerimis hati ini mengiring dan mengenang betapa indahnya 'langitku', dan terbitan seulas senyum ketika ingat 'perjuangan' jatuh dan bangun, tertatih kemudian melangkah. Tadi sore, sewaktu pulang kuliyah, ada kajian dan syuro' aktivis LDK, dan kajian ekis. Ya Rabb, rinduu sekali hati ini. Dulu, saya jg duduk bareng bareng sahabat, mbak mbak akhwat di tempat itu, mengikuti kajian, syuro', dan saya dikenal sie pembungkus parcel untuk ustad :). Saya begitu bersemangat seiring 'hidayah' itu hadir, pengen menyibukkan diri dg hal yg positif, kajian, rohis, semua ingin saya lakoni. Meski sampai rumah, sudah dijemput waktu isya'. Dan kakak saya sempat protes, takut kalau menganggu kuliyah. Tapi, ada 'pelangi' yg selalu menghiasi, karena saya cinta dengan apa yg saya lakukan. Ya Allah, indah sekali kebersamaan dg orang orang yg menegakkan kalimah-MU d bumi ini, orang orang yg mempunyai ghirah brjuang dan berdakwah untuk agama-MU, dan orang orang yg mencintai karena-MU. Never ending dakwah, Never ending Ukhuwah. Subhanallah! Saya Bersyukur, karena masih merasakan rindu kebaikan, rindu brsama dg orang orang yg senantiasa mendekatkn diri kepada-Nya. Allahuakbar! Lingkungan ternyata begitu berdampak besar pada semangat, perilaku dan pola pikirku. Kemarin ada yg menawari saya untuk 'kembali' lagi. Ukhti fillah, ingin sekali daku brgabung d barisan 'nisa':), bersama saling menasehati, mskpun saya jg yg paling jail dan paling pinter buat rame dan ketawa:P. Tawaranmu, trpaksa aku tolak ya ukhti. :(, berjuta afwan. Mungkin nanti kau akan tau jawabnya. Biarlah rasa rindu ini terus ada dan menyala, untuk menjadi energi bagi diri ini, melakukan sesuatu yg bermanfaat, sesuatu yg bisa mendekatkn diri pada-NYA, insyaALLAH. Sobat, bukankah qt sepantasnya bersyukur jika hati ini masih merindui kebaikan?merindui bersama orang yg salih dan shalihah? Ya, seperti qt yg masih punya rasa gelisah atas dosa yg pernah dilakukan. Setidaknya, masih ada iman di sana, yang sedang terluka. Bersyukurlah jika mempunyai rasa seperti itu. Karena hukuman trbesar atas ma'shiat adalah kebas hati, perasaan tanpa salah, yg membuat tenang untuk terus berkubang dalam dosa. Ajari kami ya Rabb...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sebuah 'ketakutan'

Tiba-tiba saya merasakan takut. Takut banget. Takut dg alasan yg sangat sangat sepele (jika dinilai orang lain, mungkin). Tapi bagi saya? Hmm, apa memang pantas dan layak saya menakutkannya?! Bagaimanapun juga, kehilangan itu rasanya 'tidak enak'!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

EgoiS....

Akhir-akhir ini, sepertinya ada yang kurang beres pada diri saya. Ketika sendiri mencoba merenung, bermuhasabah, Ada Apa Denganku?. Hobi banget saya, bertanya pada diri sendiri, bertanya pada hati. Daripada banyak tanya pada orang lain, di sangka suka gangguin atau cari-cari perhatian?Wew

Sedikit saya temukan jawaban, mm, lebih tepatnya pengakuan diri lah. -Egois!- Entah berapa juta kali mulut ini berkata pada orang lain, “Jangan egois dong!”. Tapi kenyataannya? Ternyata saya sendiri juga bnyak egoisnya. Dengan dalih ini-itu, mencari pembenaran bahwa saya yang paling berhak untuk dimengerti, untuk di......, untuk di.........!! Ya, saya juga banyak egoisnya, dengan sahabat, dengan orang yang baru saya kenal, dengan orang tua saya terkadang. Maafkan aku sobat, jika sikapku menjadi sering membingungkanmu. Sering ada dialog di hati saya, ”selama ini aku cukup mengalah dan mengerti, tapi dia/mereka sama sekali nggak mau peduli. Semua pada mikirin bahagianya masing-masing! Siapa yang Egois?! Ya Allah, saya hanya melihat dengan ’kacamata’ sendiri, tanpa melihat dan mengerti orang lain. Egoismu Fiiiii!

Bukan dengan ini saya akan membesar-besarkan ke-egoisan saya, insyaAllah enggak lah! Semoga bisa terkikis. Tanpa instropeksi, rasanya kita nggak bakalan tau, kesalahan yang sebenarnya ada di diri kita. Toh , jika ada yang mengingatkan, tapi masuk kuping kanan-keluar kuping kiri tanpa adanya kemauan pada diri, pada hati meluangkan waktu sejenak untuk bermuhasabah, sama aja! Merenung sama ngeliat bintang malem-malem juga oke tuh!hehe

Ya, saya menjadi tau bahwa penerimaan dan pemahaman yang baik itu mahal sekali harganya!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Ketika harus Sendiri

Nggak biasanya nih, saya pergi-pergi pengin di temenin. Takut aja manjanya ngelonjak. Mungkin sebagian besar para wanita/cewe’ tidak akan mau pergi sendiri-an, baik mau heregistrasi di bank, beli buku, belanja perlengkapan kuliah, kebutuhan sehari-hari, jalan-jalan sampai beli baju. Ya secara, masak jalan-jalan kayak orang ilang si, sendirian nggak ada temen ngobrol, nggak ada temen yang membantu memastikan “ini cocok nggak buat aku?”. Tapi saya ’harus’ terbiasa pergi kemana-mana seorang diri, tanpa teman di samping saya. Mau beli buku, ngacir aja langsung ke toko buku. Beli perlengkapan apapun, saya terbiasa melakukanya sendirian, bahkan waktu saya mau beli kain di beteng sono....berjalan seorang diri, hikss! Dan parahnya lagi, ketika saya bayar Spp di bank yang antri nya kaya semut antri sembako, im alone. Satpam yang jaga nanya, ”mbak, pacarnya mana?? Kok sendirian?”!!whatttzzzzz? nggak ada pertanyaan yg lebih pantes apa??huhhhh! lha barengan saya waktu itu berpasang-pasangan, itu mungkin pertanyaan yg di benak si satpam.

Sahabat-sahabat saya tercinta, sebenernya selalu ada kok. Dan mereka biasanya marah, kalo tadi saya bilang dan cerita , ’saya pergi sendiri’. Sebenernya pengenlah pergi bareng-bareng kawan, rame, ceria, tapi saya nggak mau terlalu merepotkan mereka, dengan minta ditemenin atau minta di anterin. Sepanjang saya bisa melakukannya sendiri, kenapa enggak? Teringat kata orang tua saya, ”bukannya membiarkanmu begitu aja fi, bukannya bapak tega, tapi kamu harus membiasakan untuk mandiri, bahkan selepas SMA, kuliahpun kamu harus bisa melakukan apapun sendiri, tanpa di antar!!”

Ketika sakit, sepanjang saya masih bisa, pasti pergi ke dokter sendirian, asal di kasih uang dulu:p. Iya, kadang saya masih sangat kekanak-kanakan, kayak anak kecil menginginkan permen. Dan akhir-akhir ini, tumben pengen bangettt di temenin sahabat-sahabat saya tercinta. Kangeeen bangett sama kaliyan!

Untuk adekku tersayang, betz, tya, gayuh, chami, ukhti fina, rieva, de’ rof, dan fitria, berjuta terima kasih ya, menjadi yang paling sering aku repotin, ”say, bisa temenin aku nggak?” :). Luv u

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments