Penyesalan 20 Tahun dari Sekarang

Penyesalan adalah prosesi kesedihan. Beberapa orang, menyesal telah memilih seseorang, menghabiskan waktu bersama begitu lama, ternyata kemudian hanya untuk berpisah dengan cara menyakitkan. Beberapa orang lainnya menyesal telah melakukan kesalahan (entah itu kecil atau besar) hingga membuat sebuah hubungan putus tak bersisa. Menyesali betapa bodohnya kesalahan tersebut. Beberapa orang lagi menyesal telah memutuskan untuk pergi dari seseorang, entah itu karena tidak cocok, bosan, atau karena menemukan seseorang yg lebih baik. Apapun bentuknya, apapun penyebabnya penyesalan merupakan ritus kesedihan yang sejak lahir melekat pada manusia. Seberapa lama itu akan menganggu rutinitas keseharian? Membuat tidak nyaman bangun pagi. Membuat menghela nafas panjang. Tidak semangat kerja. Ada yang membutuhkan beberapa hari saja untuk pulih, ada yang membutuhkan beberapa minggu. Ada pula yang berada di titik ekstrem ketika rasa sesal itu membelenggu berbulan-bulan, berbilang tahun. Tapi menariknya ada pula yang hanya butuh sedetik saja untuk menyesal. Untuk orang seperti ini jika kita tanyakan: "Apakah kau akan mati jika cintamu pergi?", maka jawabannya adalah: "Ya, tentu saja aku akan mati. Mati sedetik, untuk kemudian hidup sejuta detik lagi". Tapi bicara soal penyesalan, ada kata bijak yg pernah membuat terdiam lama. Yakni: "20 tahun dari sekarang, sungguh kita akan lebih menyesali atas apa2 yang tidak kita kerjakan, dibandingkan dengan atas apa-apa yang kita kerjakan meski itu sebuah kesalahan..." Ya, kawan, percaya atau tidak, 20 tahun dari sekarang kita memang akan lebih menyesali hal2 yang tidak kita lakukan, entah karena kita takut, ragu-ragu, terlalu penuh perhitungan, hingga mungkin karena kita bodoh, tidak mengerti pertanda yang diberikan (padahal justru dalam doa2 kita meminta pertanda itu)... Siapa yang peduli jika kita salah? Jika ternyata apa yg kita kerjakan malu2in? Siapa yang peduli jika ternyata kita justru dicaci-maki? Terhinakan? Siapa peduli? Tapi kita akan peduli benar, seluruh dunia akan peduli benar jika kita pernah melakukannya. Berani mengambil keputusan tersebut... Maka, kawan, jika saat ini kalian sedang berdiri di persimpangan, dalam fase yang membutuhkan sebuah keputusan, pilihan2, kumpulkanlah seluruh keberanian tersebut, lakukanlah.... Semoga dengan demikian, jika kita harus menyesal, maka biarlah rasa sesal itu karena sebuah penolakan, ditinggal pergi, atau sejenisnya, tapi bukan karena kita terlalu takut untuk melakukannya... Ada banyak cerita indah soal ini... tertulis dalam buku2 romantis... tergambarkan dalam film2 penuh romansa. Di antara kisah2 itu, ada yang berakhir dengan bahagia, happy ending (karena justru dengan keberanian melakukannya, kenyataan itu sesuai yang diharapkan)... Ada juga yang berakhir menyedihkan, sad ending (karena justru semuanya benar2 hanya ilusi dan mimpinya sendiri). Tapi biarlah itu menjadi kisah2 orang lain. Biarlah itu menjadi cerita orang lain. Mari menulis sendiri kisah milik kita. Kisah dengan menyakini: "20 tahun dari sekarang, sungguh kita akan lebih menyesali atas apa2 yang tidak kita kerjakan, dibandingkan dengan atas apa-apa yang kita kerjakan meski itu sebuah kesalahan..."

(Saya copas dari tulisannya Bang Tere-Liye di MP)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

1 komentar:

dent ajie mengatakan...

setidaknya kita harus penuh perhitungan dalam mengambil keputusan. be wise. tinggalkan yg ragu. klo kita sudah tlanjur ambil kputusan, skuat apapun kita harus brtahan krn kita pasti tak ingin mnyesal.
(freesee.wordpress.com)
(dentajie.blogspot.com)