Rani kecil ku

Pagi ini cerah, seperti pagi-pagi yang kemarin. Langit pagiku bersih, burung-burung berkicau riang, terbang dari satu dahan ke dahan yg lain. Mentari pun tersenyum menyapa ramah dengan sinarnya. Kuliah pagi, membuatku seperti mengejar waktu. Lagi sibuk-sibuknya dandan (baca ; benerin jilbab) di kamar, ada panggilan yang tak asing lagi di telingaku. “Mbak efiiiiiiiii!’’. Ahayyy, itu pasti Rani kecilku, pikirku. “Budhe, mbak efi dimana?”. Itu tanya Rani pada Ibuku yang lagi di warung. “Mbak fi lagi siap-siap mau kuliah Rani”! jawab beliau.

***

Rani adalah gadis kecil yang manis, lucu, dan pinter. Di usia sekitar 3 tahunan, dia sangat lincah dan mungkin hiperaktif di bandingkan dengan teman sebayanya. Rani tinggal bersama Kakek dan neneknya yang tak jauh dari rumahku. Ibunya merantau ke negeri seberang saat Rani masih baby. Setiap pagi, Rani kecil beli Brownies atau jajan di warungku. Ni anak sarapannya kue, nggak mau mam nasi. Terkadang Rani nggak mau pulang, maunya maen sama aku. Hehe!Hmm, Rani begitu periang, pinter dan pemberani. Setiap ada orang pasti disapanya, khas anak kecil. Aku dekat dengan gadis kecil ini,seperti keponakanku rasanya. Tiap pagi, selalu ku cubit pipinya, nggemesin sih! Aku gendong, trus bercengkerama sembari tak gelitik perutnya. Tak mendengar panggilan khasnya sehari pun, serasa ada yang kurang. Ahh…Rani kecilku. Meski terkadang bandelmu buat eyang kakungmu marah, tapi kau tetep jadi gadis kecilku yang manis. Keceriaanya, senyum dan celotoh khas anak kecil nya, membuat banyak orang sayang sama Rani.

***

Orang tua mana yang tak bahagia mempunyai anak yang manis, lincah dan pinter? Pastilah setiap orang tua mendambakan buah hati yang demikian. Akan di timang-timang, di gendong, dibelai mesra dan di ninabobokan si kecil oleh sang bunda. Tapi sayang, mungkin itu tidak berlaku bagi Rani, Gadis Kecilku! Kakek dan nenek nya yang seolah merangkap menjadi orang tua bagi nya. Tak seperti anak kecil lainnya, pergi ke sekolah di antar ibu, mandi sama ibu, makan di suapin ibu, maen dan bercanda dengan bunda tercinta, baju – baju yang lucu yang memilihkanpun adalah sang bunda. Tapi Rani?

***

Sepulang cari uang dari negeri tetangga ibu nya tak mau menemui Rani, bahkan sampai saat ini. Padahal saat di tinggal, Rani masih baby, belum tau apa-apa. Tidak Rindukah seorang ibu yang sudah sekian tahun tak melihat dan membelai lembut buah hatinya? Tidak Inginkah seorang ibu mendekap dan mencium putri kecilnya yang licah dan penuh ceria ini?. Kasian Rani. Ya, Rani memang masih terlalu kecil untuk mengerti semua. Tapi Rani juga berhak mendapatkan curahan kasih, dekapan hangat, dan belaian lembut dari sang ibu. Yang tak pernah ia dapatkan, seperti kebanyakan anak kecil lainnya. Dalam harap di pagi yang bersahaja ini, Semoga Keceriaan selalu bersamamu, Rani ku Sayang!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar: